November 13, 2018

Kak, Tahun Depan Kamu Masuk SD

assalamualaikum 



Sabtu kemarin, adalah hari wawancara orang tua dengan calon sekolah Akta saat SD nanti. Saya ga tahu sih hasilnya seperti apa... karena kemarin memang penuh drama, hehe. Kalau Akta sudah besar nanti, dan baca ini, maafkah ayah bunda ya kalau hasilnya tidak sesuai harapan Akta (kiss). 

Dua minggu sebelumnya, si ayah sudah siap tiket untuk pulang selama dua minggu berturut turut, minggu pertama untuk antar Akta tes observasi SD, dan minggu kedua untuk wawancara orang tua, oiya saat ini ayah lagi dinas di Kuningan, Cirebon. Minggu pertama alhamdulillah lancar, tapi minggu kedua, tiba tiba rapat ayah di hari Jumat sampai tengah malam. Kata ayah sih, dia sudah pesen tiket dari Cirebon Jogja jam setengah 8 malam, dan setengah 12 malam, dan semuanya hangus, karena rapat ayah di Jakarta tidak kunjung selesai. Bunda sudah pasrah kak, sudah siap siap harus wawancara orang tua sendirian, hehe... menyiapkan mental dan memastikan bahwa everything is under control. Ayah tanya ke bunda, apa sudah nanya nanya ke orang tua lainnya tentang pertanyaan yang akan kira kira diajukan, tapi bunda jawab enggak usah nanya nanya, hehe.. karena nanti kalau misalnya harus ada ayah yang datang, bunda malah makin parno.

August 7, 2018

Liburan di Jogja : Mini Zoo di Jogja Exotarium



Assalamualaikum

Di Jogja lagi ada tempat wisata baru nih, namanya Jogja Exotarium, keluarga kami mampir kesana 2 bulan yang lalu, semoga infonya ga basi basi amat ya. Hehe... kebetulan memang rumah kita ada di Jogja Selatan, sedangkan Jogja Exotarium lokasinya ada di Jogja Utara, jadi kalau gak ada urusan ke daerah Utara, kita jarang banget eksplor kesana. Pernah ada yang ke Bumi Merapi? Nah jogja exotarium memiliki konsep mini zoo seperti Bumi Merapi hanya saja harga tiket lebih murah, dan jogja exotarium lebih luas. Untuk lokasi tepatnya Jogja Exotarium, kalian bisa cek langsung di google maps aja yak, karena bundhaaa ga bisa kasih ancer ancer ^^




sebelumnya, di postingan ini ga banyak tulisan yah, biarkan foto yang berbicara :) 

Holiday is coming

July 5, 2018

Mengenal Potensi Anak Generasi Maju Bersama SGM Eksplor



Siapa sih yang ga kepengen punya anak yang lebih pintar, lebih maju, dan lebih cerdas daripada kita? Begitu kata Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psi dalam acara siaran pers dan temu blogger yang diadakan oleh SGM Eksplor tanggal 30 Juni di Taman Pintar. Tidak perlu menunggu, beberapa orangtua yang juga pers dan para blogger segera mengacungkan jari. Memang sih, siapa yang tidak mau anak anaknya lebih baik daripada orang tuanya, saya pun demikian, saya ingin anak anak saya juga lebih soleh solehah, lebih cerdas, lebih bahagia, lebih tangguh, dan lebih lebih semuanya daripada saya. Selama temu blogger kemarin, bu Anna Surti menjelaskan bahwa agar anak anak bisa lebih maju daripada kita, kita perlu berjuang dan mengenal potensi anak anak dengan cara lebih banyak distimulasi dan rekatkan bonding dengan anak.

June 25, 2018

Pakai Sheetmask Tiap Malam Ribet?



Assalamualaikum 

Haii, sekarang saya lagi pengen nulis tentang sheet mask ! yup, kali ini bukan hanya tentang travelling, parenting, atau resep masakan, tapi tentang sheet mask, jarang jarang blog ini macak ala beauty blogger. LOL 

Satu bulan terakhir ini, saya punya hobi baru, nonton beauty vlogger di youtube. Favorit saya yang terkini, suhay salim, haha. Dari sana saya tahu, bagaimana khasiat sheet mask maupun sleeping mask yang benar benar dibutuhkan oleh kulit wajah. Jadi intinya, setelah kita bersihkan kulit wajah step by step sebelum tidur, setelah kasih krim malam, serum, essence, bla bla, sentuhkan masker juga sebagai pengunci seluruh nutrisi yang diperlukan oleh wajah, agar tidak pergi kemana mana. Dan setelah bangun tidur pun, begitu selesai cuci muka, langsung dikasih masker lagi. 


June 16, 2018

Cerita Pencarian Sunscreen menuju Kulit Sehat 2018


Assalamualaikum

Berkaitan dengan judul yang agak maksa, haha, jadi mau cerita dikit soal kulit wajahku. Jadi dulu sebelum hamil anak pertama, kulit wajahku bisa dibilang jenis kulit normal yang hampir ga bermasalah. Jarang ada jerawat, keriput, maupun flek hitam. Kemudian, saat hamil anak pertama, memang bener bener stop pakai skincare, saat itu masih pake skin care dari LBC sih, walaupun aman, tapi tetep ga berani pakai skincare. Maklum ya, anak pertama, haha, masih parno dalam segala hal. Setelah anak pertama lahir, mulai pakai deh krim krim nya lagi, tapi ada yang beda dengan hasilnya. Yang awalnya dulu cocok, malah ga bisa diterima muka, muka lebih sering jerawatan, pas diobati pakai krim jerawat, memang jerawatnya kempes, tapi bekasnya lama banget hilangnya. Jadi sebel sendiri, dan konsul ke dokternya, “kalau mau mencerahkan, eh krim pencerahnya mancing jerawat, pas pakai krim jerawat, memang jerawatnya kering, tapi bikin muka lama cerahnya” (ga sabar) haha. Dan karena jawaban dokternya (inti) ga ada produk yang bisa coverage seluruh permasalahan wajah, harus one by one. Nah sejak jawaban dari dokter itu, aku memutuskan untuk pakai produk drugstore aja, hehe.

Saat hamil anak kedua, Alhamdulillah kulit muka ga terlalu bermasalah banget. Lagi lagi aku skip pakai skincare, cuman pakai FTE SKII aja tiap pagi dan malam di tap tap, memang ada hasilnya, lebih kenyal dan lembut. Kalau misalnya lagi ke lapangan, aku cuman pakai BB Cream Oriflame yang ada SPF 25, dan memang coverage muka. Tapi, lagi lagi kelar lahiran anak kedua, kondisi kulit wajah berubah lagi, cenderung kering trus beberapa waktu kemudian cenderung normal kombinasi. Hihi, pusiang mamak…awalnya biasa aja ga terlalu care, sampai akhirnya rajin nonton Running Man dan heran lihat wajahnya orang Korea yang udah umur 40-an keatas kok masih mulus berasa anak lulus SMA, dan liat ke wajah sendiri, trus sadar eh ini kok ada flek hitam. Dan mulai panic, langsung googling dan baca baca, trus liat beauty vlogger di youtube tentang dunia perskincare-an.

June 14, 2018

Pengalaman Pertama di Kelas Inspirasi Yogyakarta 6

Assalamualaikum

Kelas inspirasi. Saya mendengar kata kata kelas inspirasi sejak tahun 2011 silam, pengen banget daftar tapi selalu ketinggalan informasi. Tau tau udah ditutup pendaftaran dan kadang malah tau tau informasi sudah selesai acaranya, hehe. Di Yogyakarta, kelas inspirasi sudah diadakan sebanyak 5 kali sebelum tahun 2018, dan menjadi keenam kalinya di tahun 2018. Kelas inspirasi 6 inilah yang menjadi pengalaman pertama saya dalam bergabung di kelas Inspirasi bersama relawan lainnya.


Kenapa disebut relawan? Karena kelas inspirasi ini adalah gerakan non-profit, kami sebagai para relawan pun tidak dibayar dan siap merogoh kocek masing masing. Contoh paling sederhana, di KIY (Kelas Inspirasi Yogyakarta) ada juga relawan dari Jakarta, Lampung, Bandung, dan mereka merogoh kocek masing masing untuk harga tiket menuju lokasi di Yogyakarta. Hebat ya, dan rata rata ini bukan pengalaman pertama kali, tapi sudah yang kesekian kali, malah di rombongan saya sudah ada yang ikut kelas insirasi di berbagai daerah sebanyak 15x, hihi, heran deh itu dapet ijin dari kantornya gimana yak, LOL. Relawan di kelas inspirasi terbagi menjadi 3 tim, tim pengajar, fotografer, dan videographer. 

February 22, 2018

7 Jenis Kuliner Cirebon yang Bisa Dicicipi Bersama Keluarga



Assalamualaikum

Long weekend Imlek kemarin, saya sekeluarga jalan jalan ke Kuningan, Cirebon. Kebetulan, saat ini suami dinas nya memang di Kuningan, jadi saya memutuskan jalan kesana, sekalian main ke kosan suami, sambil dijampi jampi biar cepet mutasi ke Jogja (minta aminkan dong 😆 ). Selain itu saya penasaran dengan wisata kuliner di Cirebon, karena kalau baca baca atau lihat di instagram, jenis kulinernya beda jauuh sama jawa tengah atau jawa timur. Sebelum berangkat, saya juga sudah japri ke beberapa teman yang pernah tinggal di Cirebon, dan sudah punya segebok list tempat makan yang mau dicicipin. Tapi, saya lupa, suami kan ada di Kuningan, bukan di Cirebon, tapi karena 2 tempat itu berdekatan, jadi ga terlalu sulit lah cari kuliner yang serupa. 
Blogpost ini memang ga akan membahas lengkap segala kuliner yang ada di Kuningan atau Cirebon. Tapi kalau cari jenis makanan yang bisa dicicipin, sekalian dikasih bonus cerita kulineran bawa anak, plus waktu makannya cocoknya kapan, mariii mampir sini *wink*

1. Serabi 
Pagi pertama di Kuningan. HOLA !!! kami ga ada yang mandi, jujurrr airnya dingin bangeet, dan kami ga keringetan, haha. Setelah solat, kami tidur lagi, maklum kami baru masuk kosan ayah jam setengah 2 pagi (hoahm!).
Kata mas, ayo cari sarapan. Tapi dia sendiri bingung mau sarapan apa di Kuningan. Pas lewat di pasar Kuningan, langsung nyeletuk “Eh, mau serabi? Disini kalau sarapan pake serabi”. Langsung saya iya iyain, kalo kata temen saya, yang mau serabi enak, bisa cari di daerah Kejaksaan. Nah, berhubung saya jauh dari Kejaksaan Cirebon, kami asal aja cari serabi di pinggir jalan. Suprisly, beberapa sudah pada tutup karena sudah abis, padahal baru jam 7 pagi, wkwkw.
Dan cari serabi disini kayak di Jogja cari nasi gudeg buat sarapan, di pinggir jalan banyak. Atau kayak cari nasi pecel di Blitar, sepanjang jalan ada !
Harganya Rp 2.500 kalau cuman serabi aja. Tapi saya pesen pakai telur, dan lumayan sih gurih. Suami habis 2 serabi, dek Kani ¾, saya ½ dan si Kakak (pake dipaksa) abis ½ . 

Kapan cocok untuk makan serabi? saat SARAPAN ! Karena kebanyakan penjualnya cuman buka di pagi hari sajaa ^^

2. Hucap (Tahu Kecap) 


Sarapan hari kedua di Kuningan. HUCAP ! kami nemu Hucap di samping masjid Kuningan. Harganya? Gatau, karena yang bayarin suami, dan kok ya ga nanya yah, hehe. 

Hucap ini saya kira tahu kecap alias tahu lontong kalau di Jawa Timur, tapi disana dimakan pakai ketupat. Tapi pas dimakan, kok kok ketupatnya kayak ada ketannya, kenyal kenyal gitu. Kalau yang ga kebiasaan, pasti aneh deh, hehe. Tapi kebalikan dari serabi, si kakak habis makan ketupatnya (tanpa tahu), ayah 1 porsi, saya 1 porsi tapi tupatnya ga habis (ga terlalu cocok), dan dek Kani ga mau makan sama sekali, wkwkwk, kayaknya dia ga suka deh. 

Kapan cocoknya makan HUCAP ? karena ini lontong berasa campur ketan, enak dibuat sarapan atau makan siang :) 

January 4, 2018

Menutup Akhir Tahun di Puncak Gunung Api Purba Nglanggeran, Yogyakarta

GUNUNG API PURBA NGLANGGERAN, YOGYAKARTA

Assalamualaikum 

YASH !!! akhir tahun 2017 kemarin, ditutup dengan naik gunung berdua bersama suami. Setelah sebelumnya kami berdua melipir ke kawah ijen di bulan Mei 2017, tanggal 31 Desember 2017 kemarin, kami naik ke gunung api purba Nglanggeran. Kenapa memilih kesana? Ga ada alasan apa apa sih, awalnya kami mau ke Kalibiru, tapi kita baru siap jam setengah 2 siang, setelah lihat rute di google maps, ah ternyata jauh dan lumayan padat, trus suami bilang “kita ke nglanggeran aja yuk”. Seperti biasa, saya makmum setia, iya iya aja yang penting makan siang dulu, hihi. 


Selo banget ya kami berdua? Alhamdulillah, kebetulan akhir tahun kemarin anak anak liburan di Malang, plis jangan ditanya, “kok tega anak anak ditinggal jalan jalan sendirian”, hehe, karena itu pilihan, dan tiap orang punya hak untuk memilih pilihannya sendiri #lagimalesjawab #siapajugayangmaunanya. Kemudian, rencananya sih kami mau jemput ke Malang, tapi ternyata omaopa pengen anter anak anak ke Jogja, sekalian kami semua ngumpul di Jogjakarta. Malam tahun baruan? Enggak kok, cuman mau memanfaatkan tanggal merah, dan saat malam tahun baru, kami malah bobo manis di rumah sekeluarga.