November 28, 2022

Ketika Anak Bilang "Ma, Aku bikin Contekan ya!"

Assalamualaikum

Sudah bulan November niii, artinyaa waktunya anak anak persiapan liburan, dan pasti sebelum liburan ada ujian sekolah. wkwkwk..

Ujian sekolah, sebenarnya ga terlalu berbeda sama hari hari biasa. Karena, anak anak kalau ujian super santai. Di sekolah ujiannya ada 2 macam, lisan dan tertulis, jadi kalau gabisa jawab lewat tulisan, lewat lisan pun mereka bisa. Jadi si kakak dari kelas 1-3 (apalagi kelas 2 dan 3 kemarin kena pandemic, jadi ujiannya masih santai). Nah di kelas 4 nih, aura dia sudah beda.

Kemarin sore, saat bunda sudah pulang kerja, dia bilang “Nanti malam aku mau diajari MTK ya ma, besok aku ujian MTK”. Wah, tumben nih anak minta diajari pas mau ujian, wkwkwk. Apakah ini pertanda dia sudah mulai paham yang namanya ujian? Hehe… dan sampai tadi pagi, kami masih membahas beberapa bagian yang kami belum bahas semalam. Seperti Kelipatan Persekutuan Bilangan (KPB), dan Faktor Persekutuan Bilangan (FPB), dilanjut sampai bilangan Prima.

Intinya simple, bunda cuman bilang sama kakak, Kelipatan itu tinggal ditambah tambah aja kak, mirip penjumlahan dan perkalian (perkalian kan intinya penjumlahan berulang), trus dia mau cari sekutu nih… cari temen yang sama nilainya.

Sampai situ dia paham, tapi niiii si kakak kan orang nya pengen cepet selesai, kadang hitungannya jadi kocar kacir. Ga teliti dan buru buru,, widiiwww ngerjakan MTK mah ga bisa diburu, hehe. Selesai belajar dia bilang “Ma.. aku bikin contekan ya”. Bunda jawab sambil jalan keluar kamar (jangan dicontoh !!) “Ngapain to kak, ujian kan buat cek kamu paham atau enggak. Kalau memang gabisa yasudah sebisanya aja”. Udah titik, bunda kira tuh cuman bercandaan aja, jadi ya bunda jawab sekenanya aja, karena kita tu udah beberapa kali bahas masalah contek mencontek ini. Hingga, kok ditungguin ni anak ga keluar keluar dari kamar… pas dicek, ya Allah anaknya lagi bikin krepekan !

Akhirnya bunda ajak anaknya duduk terus cerita sambil bilang bahwa ga perlu bawa contekan, kakak lo sudah belajar, percayalah kalau kakak bisa. Kalau nanti gabisa, yasudah gakpapa, belajar lagi. Bunda ga minta kakak jadi paling pinter MTK atau apa, kan ayah bunda pernah bilang namanya manusia ga bisa hebat dalam semua hal, jadi santai aja kak, ga usah dibawa jadi beban. Bismillah bisa wes. Dan satu lagi kak, kalau kamu bikin ginian artinya kamu ga percaya diri. Kamu lo ga belajar bahasa inggris, tapi kok malah takutnya gabisa ngerjain MTK, hehe. Suante wes kak… ok ok ?

Padahal selama dia sekolah, dia ga pernah lo terbebani sama yang namanya ujian. Karena memang sekolahnya sesantai itu, hehe. Yasudahlah ini pengalaman baru juga buat bunda, bismillah ya kak, insya Allah ujiannya lancar. Dan yang patut bunda syukuri adalah Allah masih kasih tau ke bunda tentang isi hati kakak saat itu, saat kakak bikin dan kakak bilang. Daripada bunda taunya pas udah kejadian, pasti bunda marah duluan wkwkwkwkw.

Love you kak !

Btw, Alhamdulillah bunda baru WA ust kelas, katanya kakak aman sentosa ujiannya !! Congratz kak karena ga nyontek, hihi. 

-------------------------------------------------------------------------------

Di dunia ini, sejatinya tidak ada orang yang sangat hebat dalam hal apapun. Bunda tidak akan mengulang permintaan orangtua bunda saat kecil. Minta semua nilai dalam pelajaran mendapatkan nilai terbaik. Bunda tau rasanya berusaha tapi ternyata nilainya tetap jelek. Pasti sakit rasanya... capek... dan masih harus mendapatkan komentar 'kok nilainya jelek'. Alhamdulillah saat makin besar, bunda dipertemukan dengan berbagai macam orang dan guru yang memberitahu Bunda bahwa gakpapa kok kamu ga pinter MTK, bisa jadi kamu akan hebat dalam BERKOMUNIKASI. Tapi jangan jadi yang terakhir, ga perlu sangat hebat, yang penting kamu tau caranya, kamu mampu menyelesaikannya. Kalau kakak ingat, ayah bunda pernah bilang "kamu pengen jadi apa kak?", trus kakak jawab "pemain bola. Jadi yang penting aku pinter main bola aja ya ma?" 

ya bukan gitu, wkwkwk 

meski jadi pemain bola, tetep harus belajar adab (itu nomor 1), belajar IPA juga perlu, biar tau mana makanan yang protein, karbo. Bisa paham juga tentang kecepatan berlari. Belajar IPS juga perlu, biar tau di daerah sini udaranya begini, geografinya begitu. Kalau sudah jadi pemain bola, pasti nanti ada gajinya, kalau gabisa hitung hitungan nanti malah dikerjain orang lo kak. belajar Bhs Inggris juga perlu, buat komunikasi kan? 

Tuh kak, banyak kan manfaatnya belajar. Semangat pol pokoke. Cita citamu masih berubah dari kecil dulu, semoga Allah tunjukan jalan terbaik dan dimudahkan kamu untuk jadi orang yang bermanfaat kebaikan untuk sekitarnya . Aamiin

-------------------------------------------------------------------------------

November 13, 2022

Ibu, be Strong !

Assalamualaikum

Kalau dibuku karya dr Aisah Dahlan disebutkan, bahwa untuk menjadi orang tua yang bijaksana, langkah pertama yang dilakukan adalah niat. Niat atau bismillah. Dalam bentuk apa? Bisa dalam bentuk ucapan dan doa. Tiap solat lafadzkan doa tersebut “ya Allah bismillah jadikan aku ibu yang bijaksana. Aku ibu yang lemah lembut, bijaksana”. Ucapkan terus menerus, agar terekam dalam otak kita.

Di salah satu tayangan video youtube PECAHTELOR di sesi wirausaha, ada salah satu video yang membahas tentang bagaimana dia membesarkan anaknya ketika kecil. Saat kecil dulu, si anak kalau menangis, masya Allah suaranya keras sekali sampai mereka takut menganggu keluarga. Dan katanya, “tiap anak saya berkelakuan tersebut (misal berkelakuan tidak baik) saya ucapkan dalam hati Robbi Habli Minassholihin” berulang kali terus menerus, meminta pertolongan Allah supaya hati anak itu dilembutkan, dijadikan anak solih solihah.

Anak solih solihah itu apa?

Dalam kajian Abah Ihsan, dan dalam kajian Kak Erfan dijelaskan, anak solih solihah itu ya gabungan seluruh perbuatan baik. Kita harapkan anak kita jadi anak jujur, rajin solat, baik adabnya, baik perilakunya, dan semua semua hal yang baik, ya itu SOLIH dan SOLIHAH.

Seperti disebutkan dalam cerita yang pasti sudah sering kita dengar, tentang salah satu IMAM besar di MASJIDIL HARAM, yang dulu saat kecil saat si ibu marah, dia berucap “SANA PERGI KAMU, JADI IMAM MASJIDIL HARAM”.

Dahsyat ya kekuatan seorang ibu.

--

Sebenarnya, tulisan ini untuk menguatkan diri saya saja sih. Belum genap 1 bulan berlalu saya sudah menangis beberapa kali, di depan tetangga, suami, dan bahkan wali kelas anak saya. Apa karena kelakuan anak saya? Alhamdulillah bukan. Tapi lebih ke beberapa mulut yang berkomentar asal seperti

Bisa jadi anakmu berkelakuan xxx karena ga deket sama ayahnya

Atau

Makane to anake ki diperhatekno, sopo ngerti dia itu butuh didampingi

Atau

---masalah tentang ibu bekerja yang anaknya ga diperhatikan—

Duh nulis gini jadi mau nangis lagi, hehe

Awalnya dulu saat dikomen 1 atau 2 orang, saya masih kuat. Masih bisa saya terima semua ucapannya, saya kembalikan ke diri saya sendiri, ini itu yang kurang, saya terapkan dsb. Tapi ketika beberapa kali diucapkan dan menyinggung tentang suami, ya Allah rasanyaa pengen ta teriakin. Cuman masalahnya kan gabisa hehe. Rasanya, ga perlu untuk menjelaskan secara detail, hal apa saja yang telah kami lakukan untuk memahami anak-anak. Bisa jadi juga memang saya yang kurang baik, cuman lagi sensi jadi suasana hati mobat mabit.

Yaah bismillah semuanya akan lebih baik lagi. Bismillah fokus saja jadi ibu yang baik untuk anak anak yang solih solihah. Semua omongan orang bismillah membantu kami menjadi yang lebih baik lagi, dan saya jangan dijadikan ibu yang baper ketika orang lain berkomentar. Tapi memang rasanya capeekk sekali kalau ingat perkataan mereka. Huhuhuhu... Cuman ya inilah hidup, harus dijalani, dinikmati, disyukuri, mungkin ini peringatan dari Allah melalui mereka bahwa saya jangan sombong dalam mendidik anak. Jangan merasa mendidik anak paling benar. Bisa jadi sih yaa ☺☺

Aamiin