November 26, 2019

Hadiah Ulang Tahun ke7 : Kemah Keluarga


Assalamualaikum ... 

“Ma, aku seneng banget sama hadiah ulang tahunku yang ke 7” begitu kata Akta kepada saya saat kami selesai main tutup mata dan kejar kejaran di lokasi perkemahan.
“Masya Allah kak, terimakasih yaa sudah bilang. Bunda juga seneng banget liat kakak ceria” jawab saya sambil memeluk dia dengan kencang tapi hangat.


Tanggal 22 November kemarin, Akta berulang tahun yang ke 7, berbeda dengan tahun tahun sebelumnya, kami sudah memberitahu Akta bahwa tidak ada perayaan tiup lilin atau dirayakan bersama teman teman, karena sudah 7 tahun, insya Allah akan kami siapkan hadiah jalan jalan atau makan makan sekeluarga, yang bisa menambah koleksi memori kebersamaan semakin banyak.
Selain itu di tahun ini, ada yang spesial untuk Akta, yaitu kami belikan dompet untuk uang sakunya selama seminggu (dan uang sakunya bentuk voucher, yang tidak bisa dipakai jajan di rumah, jelas yaa bukan uang jajan, tapi uang saku), kemudian hadiah permen karet, wkwkwk. Iyaa untuk permen karet, cukup jelas di keluarga kami, saya dan suami sepakat tidak boleh makan permen karet kalau belum 6 atau 7 tahun. Jadi bisa dibayangkan bahagianya Akta saat saya bawa permen karet trus bilang “Selamat ulang tahun kakak Akta” hahaha... trus Akta ga pernah makan permen karet dong? Pernah, namanya anak anak, mesti dapat ajalah dari teman temannya. Kalau sudah gitu gimana dong? Ya bilang, kalau bunda sedih, kakak ga menepati janji, dan tetep bilang akan bunda belikan sendiri umur 7 tahun ^^

Dompet, permen karet, dan berkemahJ

Kemah keluarga yang sudah direncanakan 1 tahun sebelumnya tapi ra tekan tekan, haha, akhirnya saya (iya memang suami manut aja) dilaksanakan saat Akta ulang tahun. Anaknya super happy, bolak balik make sure rencananya jadi.

Trus, apa saja dong yang harus disiapkan selama kemah?

1. Pastikan semua anggota keluarga dalam keadaan sehat.
Ini penting banget, jangan sampai selama kemah malah jadi ga asik karena ada salah satu member yang sakit. Percayalah bunda... kemah masih bisa dilakukan di hari lain, tapi kesehatan keluarga itu yang terpenting.
Kemarin, kami nyaris batal kemah , bukan karena ada yang sakit, tapi cuacanya mendung sekali, seperti mau hujan deras. Tapi Alhamdulillah walaupun hujan masih tetap aman, karena kami dapat rejeki, rejeki tenda yang besar dan alasnya kayu, haha. Jadi walau malamnya hujan deras, kami masih aman aman.



2. Bawa camilan dan makanan untuk kemah .
Kemarin kami bawa koko crunch, susu, telur asin, dan nasi 1 tuperware. Sisanya kami beli mie, sarden, camilan micin, hahaha
Kata suami, “sebenarnya ya bun.. kita mau makan sehat bisa loh, tinggal bawa oat aja, sama buah”
Kalo saya sih, yhaaa gimana yhaaa... jarang jarang anakku bisa makan indomie dan camilan micin, wkwkwk, kita makan yang enak enak sajalah, wkwkwk.




3. Bawa baju sesuai kebutuhan
Jangan sampai rempong urusan baju, pilih yang ringkes, buat orang dewasa mungkin ga ganti baju gpp (hiiyy,, haha), tapi buat anak anak saya siapkan baju ganti, biar tidurnya nyenyak. Maklum, ini kemah pertama kami berempat ^^


4. Atur kegiatan untuk anak, jangan dilupakan !
Saya bawa permainan halma, buku gambar, dan alat tulis. Dan yang terpenting bukan seberapa banyak mainan yang dibawa bunda... tapi seberapa besar waktu kita untuk mereka. Jauhkan gadget dari pandangan kita, saya bersyukur sekali, suami ga ngeliatin hp buat kerja, justru waktunya dia berikan buat anak anak (so poud of you mas :* ). Dan saya bersyukur bosnya suami ga telepon telepon mulu, haha.
Trus main apa dong? Banyak bund... kita cuman perlu jadi anak kecil aja, main hompimpa, tutup mata, petak umpet, kejar kejaran, kuda kudaan, dsb. Mereka happy banget *^^*

menggambar binatang yang ditemui

FAV !


kata ayah itu bunglon, dan dia diam seribu bahasa




5. Bantal dan selimut apabila dirasa perlu
Untuk poin ini, saya masukan bantal dan selimut ke dalam plastik travelling, trus dibejek bejek sampai tipiiss, jadi ga rempong bawaannya ^^

6. Peralatan masak, kotak P3K, dan Alat penerangan
Kami bawa 4 mangkuk kecil, gelas, panci kecil, dan sendok garpu. Ga ribet sih, karena cuman 1 malam dan kami belum ada rencana barbeque, jadi kita ga bawa makanan makanan banyak, hehe... paling cuman masak mie, dan sarden, karena nasi kita sudah bawa sendiri,
Untuk kotak P3K, yang sudah pasti saya masukan ke dalam tas adalah young living. Di pouch lainnya ada lotion anti nyamuk (ini dadakan belinya), minyak kayu putih, hansaplast, betadin, dan ini semuaaa ketinggalan di rumah karena pouchnya warna pink dan dek Kani suka trus dia keluarkan dari tas, wkwkw...

fungsi penerangan saat malam hari 😆

7. Matrass atau tikar
Ingat ingat untuk bawa matrass untuk perlengkapan camping atau kemah keluarga, kebetulan kemarin kami cuman punya matras gulung, sepertinya next time mau beli matras yang bisa dilipat segi empat/ lebih kecil, karena rempong bawanya kalau matras gulung. Lumayan bermanfaat buat duduk duduk depan tenda apabila basah terkena air hujan, atau buat alas tidur.
 
tanpa matrass

dengan matrass

Sebenarnya kemah kemarin, kita sudah enak sih, tidak perlu bangun tenda dan sudah sekalian sewa kompor plus gas melon. Camping kemarin kita putuskan di Ledok Sambi, Sleman Yogyakarta. Bagi yang berminat bisa langsung menghubungi CP nya di 0819-0426-2581, nanti bisa sekalian booking paket camping seperti apa. Karena kami hanya sekeluarga jadi kami pakai paket perorangan, harga per orangnya Rp 35.000,- dan nanti ada harga sewa tenda plus sewa kompor. Mau sewa matras dkk juga bisa, harga menyesuaikan. Saran saya booking tempat dulu, karena kalau on the spot tidak bisa dijanjikan selalu ada. Oiya disini juga ada tubbing river untuk anak anak, jadi seru buat opsi permainan anak anak, tapi sayangnya kemarin aliran sungai sedang kencang, kami tidak bisa mencicipi tubbing river.

Kelebihan nya berkemah disini untuk pemula, disini ada toilet (bersih loh !), alat penerangan di tiap titik perkemahan, dan ternyata kalau naik ke atas, disana ada toko di deket kampung, yang lengkap jual makanan kecil hingga sarden maupun sambal terasi. Hahaha, kan jadi enak yaa, wkwkwk...

Selanjutnya kami mau coba berkemah di tempat lain, liat kondisi anak anak dan waktu suami, semoga bisa segera direalisasikan. Sambil menunggu cerita pak suami, dah siapin apa saja untuk perlengkapan kemah kami (hahaha, kode kode, walaupun  ga usah punya dulu gapapa paak... sewa sewa aja, rumahe ra cukup diiseni barang maning, wkwkw)





Respon anak anak tentang berkemah  (yang kadang mereka sebut camping) gimana?
Kalau Akta “Aku mau camping lagi”
Kalau Kani “Aku ga suka camping, mau nunggu di rumah saja”
 
hahaha... tenang dek, orientasi nya akan tetap berlanjut, karena bunda yakin, kamu pasti bisa strong :* dan mana tegaaaa ga ngajakin nak cantik nan lucu buat jalan jalan seseru ini ^^




Salam,
Rachma

September 15, 2019

AktaKani Belajar di Alam _ 1



Assalamualaikum

Beberapa minggu kemarin, kami pergi ke rumah Ayah di Mojokerto. Jujur, makin besar anak anak kadang mati gaya kalau sedang piknik ke rumah yangtikung atau omapa, karena kami sebagai orang tua ga kasih gadget ke mereka, kadang mereka bingung mau ngapain. Kalau di rumah omapa, masih ada TV atau DVD jadi mereka nonton, tapi kalau di rumah yangtikung mereka bingung mau liat TV apa, karena Tvnya kadang ada suara kadang enggak, alias udah rusak, hehe. Saya malah bersyukur sih jadi ga liat TV (wkwkwk), tapi kasian juga sama mereka. Rumah suami memang ada di Mojokerto yang sudah ada mall nya, tapi lokasi tepat nya rumah suami masih ada di kampung atau desa yang jauuh sekali, yang mau panggil ojol buat pesen makanan aja dibilang suami “kasian kalau manggil ojol kesini, baliknya nanti dia ga dapat penumpang”. Iya sih yaaa kasian kalau cuman buat antar makanan aja kesini.

Akhirnya pagi pagi saya mbribik suami, ayolah diajakin naik motor keliling sawah di belakang rumah.

Alhamdulillah suami setuju, dan Alhamdulillah bejonya anak anak, yang biasanya sama ayahnya cuman diputerin di jalanan aja, kemarin kok ya Alhamdulillah mau agak jauhan mblusuknya ^^

Explore Putri Malu. Untuk dek Kani ini pengalaman pertamanya bertemu dengan tanaman putri malu begitu banyaak. 


Kelihatannya airnya bening ya, tapi setelah masuk ke dalam, ternyata lumpur semua 


Menemukan tanaman labu (pumpkin). So happy begitu tahu tanaman aslinya, karena kita hanya biasa lihat di kartu lifecycle, dan buku saja. 

lengkap dari tanaman rambatnya, bunga, dan buah labu nya


sarang laba laba dan tempat makan laba laba

Ada sarang burung jatuh, kata dek Kani kasihan, burunya ga punya telur lagi nanti kita ambil telur di rumah untuk dikasih ke burungnya ya ma.. hihi

Truk pengangkut tebu. Kak... kita makan gula di rumah. Jauh sebelum itu, ada petani yang menanam tebu, ada pihak yang motong tebu, diangkut ke truk, dikirim ke pabrik, diolah disana, dikemas, dan baru dijual sampai ke rumah kita.

Thanks Ayah sudah mengajak anak anak belajar di Alam 😁😁


September 3, 2019

Sharing "Istiqomah Membuat Anak Memanfaatkan Gadget dengan Benar" dari Matapena Semarang 2019


Assalamualaikum,

Jumat kemarin, saya dan suami ikut acara Matapena oleh Abah Ihsan, jadi matapena ini adalah semacam kajian parenting (PSPA tepatnya) yang pesertanya adalah alumni PSPA Abah Ihsan (link langsung ke IG). Nah, mumpung pas saya dan suami di acc cutinya, kami berdua sepakat meluncur bareng ketemuan di Semarang (saya dari Jogja, dan suami dari Kuningan – maklum kami LDR-), dan anak anak ikut saya, sembari menunggu di fasilitas daycare matapena selama acara berlangsung.

Foto dari panitia

Matapena ini mengangkat tema tentang gadget untuk anak. Ada 3 point penting yang perlu diterapkan ketika kita memberikan gadget ke anak, apa saja? Kalau kata abah ihsan, ada 3D antara lain, dibutuhkan, didampingi, dan dipinjamkan.
Sebelum dijabarkan, sebelumnya perlu digarisbawahi gadget disini adalah smartphone (hp) yah

August 1, 2019

#BundaFit : Sleman Temple Run 2019



Assalamualaikum

hahaha...nulis judul #BundaFit itu sebenarnya sambil ngekek ngekek, karena bingung nulis apalagi (LOL), yaa didoakan yaa biar bunda Rachma bisa selalu fit nemenin suami dan anak anak kemana mana, aamiin. Btw, setelah tahun kemarin sukses (halah) dengan STR 2018 (Sleman Temple Run), tahun ini suami menawarkan lagi untuk ikut STR, dan saya iyakan aja, asal yang 13KM aja. Kalau harus 25 KM kayaknya belum mampu, jalurnya naik turun gitu. Eh ternyata pas ambil perlengkapan race diinfo sama mbak nya, kalau COT tahun ini jadi 3 jam (bukan 5 jam seperti tahun lalu), yasalaaam gimana caranya aku bisa finish 3 jam -__-. Wong tahun lalu aja pede ikut, soalnya COT dikasih waktu 5 jam, jadi disambi jalan pun bisa, hehe

Langsung bilang sama suami, 
“Kalo aku ga finish gpp ya... mas duluan aja ga usah nunggu aku, malah nanti kena COT”
(eh yang males baca, bisa cuuss langsung ke youtube disini)



Untuk yang berminat tau tentang event ini, bisa langsung klik WEBSITE nya disini, tahun 2019 ada 3 kategori yang dilombakan, yaitu 7K, 13K, dan 25K. Tahun sebelumnya hanya ada 2 kategori, 13 dan 25 K saja. Karena dibuka event untuk 7K, pesertanya lebih banyak dan bervariasi (menurut saya), banyak anak anak yang ikut race 7K. Biaya Pendaftaran kemarin mohon maaf belum bisa kasih info, karena saya dibayari pak Suami, hehehe...

diambil dari website Resmi STR

July 30, 2019

Pergi ke Taman Safari Prigen, Menginap Dimana ?


Assalamualaikum, 

Lebaran 2019 ini, kami sekeluarga merencanakan untuk family trip bareng oma opa. Simple, karena sekarang kami semua sudah memiliki jalur sendiri sendiri, saya di Jogja, adek pertama dan kedua ada Jakarta dan Probolinggo. Jadi momen lebaran ini benar benar menjadi salah satu opsi untuk berkumpul sekeluarga. Beruntung banget muslim yang ada di Indonesia, dapat liburnya lama sekali ^^

Opa-Kani (2.5y)-Oma 

Nah, karena si adik adik belum dapat jatah cuti, jadi kami berencana ke tempat wisata yang dekat dengan daerah Malang, yaitu Taman Safari Prigen. Sebelumnya pernah juga saya posting tentang trip kami ke Taman Safari Prigen disini. Kondisi Taman Safari Prigen tidak banyak berubah, kecuali ada tambahan zona Australia yang kalian bisa lihat kangguru lompat lompat dengan mata kalian sendiri, hehe. Seru? Jelas… anak anak (terutama saya sih) heboh banget lihat kangguru lompat, LOL.

January 11, 2019

Trip Akhir Tahun : Orang Utan di Tanjung Puting (Itinerary plus Budget)


Assalamualaikum

Ketika ada teman yang bertanya, kok bisa lo jalan jalan ke Kalimantan ?

Well... saya sudah berencana ke Kalimantan sejak tahun 2015 silam, saat itu Akta baru berumur 2.5 tahun, dan suami (seperti biasa) masih maju mundur kalau masalah jalan jalan, hehe. Sampai di akhir tahun 2015, qadarullah saya hamil dek Kani, yang berujung saya pendam dalam dalam keinginan di tanjung puting. 

Keinginan pergi kesana muncul lagi, setelah iseng mengetik tanjung puting di instagram. Kita semua tahulah, bagaimana dunia instagram dan foto fotonya yang suka diedit sehingga jadi bagus banget. Tapi tidak untuk tanjung puting, hanya beberapa kali foto bahkan tanpa filter, disana masih bagus banget. Dan seperti biasa, saya tipe orang yang mudah banget kepengen jalan jalan, jadi langsung aja searching  agen tour yang melayani privat trip dan mencari rekomendasi di dunia maya. Sampai akhirnya ketemu sama akun ignya @yomie_orangutandays dan dm beliau untuk menanyakan apakah aman membawa anak anak ke tanjung puting. Bayangan saya disana hutan belantara, kita tidur diatas kapal, nanti kalau nyamuknya ganas gimana, kalau anak sakit gimana, dsb. Salah satu hal yang membuat saya tertarik ikut agen beliau, karena pak Yomie ini pernah posting anaknya lagi ikut aktivitas dia di tengah hutan dan asumsi saya di tanjung puting :D. Dan malah jadi cocok, karena kalau misal nanti ada apa apa sama anak saya, bisa tahulah bawa anak duluan kemana kalau kita ada di hutan belantara tanpa sinyal. 

Singkat cerita, akhirnya suami saya memberikan keputusan bisa berangkat di bulan November 2018. Suenenge pol pol an, dia ini susah banget kalau diajak jalan jalan jauh 😐 kadang sedih akutuuu, tapi sedihnya kadang hilang kalau istrinya ini diturutin jalan jalan jauhnya, hehehe. Cek cek tiket ....