Assalamualaikum
Kalau dibuku karya dr Aisah Dahlan disebutkan, bahwa untuk
menjadi orang tua yang bijaksana, langkah pertama yang dilakukan adalah niat. Niat
atau bismillah. Dalam bentuk apa? Bisa dalam bentuk ucapan dan doa. Tiap solat
lafadzkan doa tersebut “ya Allah bismillah jadikan aku ibu yang bijaksana. Aku ibu
yang lemah lembut, bijaksana”. Ucapkan terus menerus, agar terekam dalam otak
kita.
Di salah satu tayangan video youtube PECAHTELOR di sesi
wirausaha, ada salah satu video yang membahas tentang bagaimana dia membesarkan
anaknya ketika kecil. Saat kecil dulu, si anak kalau menangis, masya Allah
suaranya keras sekali sampai mereka takut menganggu keluarga. Dan katanya, “tiap
anak saya berkelakuan tersebut (misal berkelakuan tidak baik) saya ucapkan
dalam hati Robbi Habli Minassholihin” berulang kali terus menerus,
meminta pertolongan Allah supaya hati anak itu dilembutkan, dijadikan anak
solih solihah.
Anak solih solihah itu apa?
Dalam kajian Abah Ihsan, dan dalam kajian Kak Erfan dijelaskan,
anak solih solihah itu ya gabungan seluruh perbuatan baik. Kita harapkan anak
kita jadi anak jujur, rajin solat, baik adabnya, baik perilakunya, dan semua
semua hal yang baik, ya itu SOLIH dan SOLIHAH.
Seperti disebutkan dalam cerita yang pasti sudah sering kita
dengar, tentang salah satu IMAM besar di MASJIDIL HARAM, yang dulu saat kecil
saat si ibu marah, dia berucap “SANA PERGI KAMU, JADI IMAM MASJIDIL HARAM”.
Dahsyat ya kekuatan seorang ibu.
--
Sebenarnya, tulisan ini untuk menguatkan diri saya saja sih. Belum
genap 1 bulan berlalu saya sudah menangis beberapa kali, di depan tetangga,
suami, dan bahkan wali kelas anak saya. Apa karena kelakuan anak saya? Alhamdulillah
bukan. Tapi lebih ke beberapa mulut yang berkomentar asal seperti
Bisa jadi anakmu berkelakuan xxx karena ga deket sama ayahnya
Atau
Makane to anake ki diperhatekno, sopo ngerti dia itu butuh
didampingi
Atau
---masalah tentang ibu bekerja yang anaknya ga diperhatikan—
Duh nulis gini jadi mau nangis lagi, hehe
Awalnya dulu saat dikomen 1 atau 2 orang, saya masih kuat. Masih
bisa saya terima semua ucapannya, saya kembalikan ke diri saya sendiri, ini itu
yang kurang, saya terapkan dsb. Tapi ketika beberapa kali diucapkan dan
menyinggung tentang suami, ya Allah rasanyaa pengen ta teriakin. Cuman masalahnya
kan gabisa hehe. Rasanya, ga perlu untuk menjelaskan secara detail, hal apa
saja yang telah kami lakukan untuk memahami anak-anak. Bisa jadi juga memang
saya yang kurang baik, cuman lagi sensi jadi suasana hati mobat mabit.
Yaah bismillah semuanya akan lebih baik lagi. Bismillah fokus saja jadi ibu yang baik untuk anak anak yang solih solihah. Semua omongan orang bismillah membantu kami menjadi yang lebih baik lagi, dan saya jangan dijadikan ibu yang baper ketika orang lain berkomentar. Tapi memang rasanya capeekk sekali kalau ingat perkataan mereka. Huhuhuhu... Cuman ya inilah hidup, harus dijalani, dinikmati, disyukuri, mungkin ini peringatan dari Allah melalui mereka bahwa saya jangan sombong dalam mendidik anak. Jangan merasa mendidik anak paling benar. Bisa jadi sih yaa ☺☺
Aamiin
0 komentar:
Post a Comment
Biar aku bisa jalan jalan ke blogmu, silahkan tinggalkan komen di postingan ini yah