Alhamdulillah
sejak Kani lahir, ASI saya sudah keluar, bahkan setelah IMD selama 1.5 jam,
Kani langsung menyusu pada saya. Seneng banget karena Kani juga sudah pintar
menyusu dan langsung anteng setelah nenen. Di saat itu, saya berpikir “wah,
pasti nanti perjalanan asipnya insya allah lancar”. Tapi keinginan itu tidak
semulus pemikiran saya di awal, pemikiran saya SALAH, hehe.
Baca juga : Asip untuk Kak Akta (tulisan saat Akta umur 6 bulan)
Tepatnya,
dua minggu sebelum masuk kerja saya mulai rutin pompa. Pagi, siang, sore, malam
saya pompa terus, tapi kok hasilnya per PD kisarannya 80-120 ml. Saya pun
galau, karena dulu saat Akta, per PD bisa memompa mulai kisaran 125-325 ml
(atau 3-4 botol UC). Mulai deh pusing kepala, ini kenapa kok seret amat, cerita
ke suami dan sama suami disuruh belanja baju aja biar hasil pompanya banyak,
haha. Akhirnya saya juga makan sayur daun katuk (yang ternyata rasanya
enaaakkk) padahal selama ini belum pernah makan sayur tersebut, ga lupa juga
rajin minum susu almond, dan sampe bikin susu almond sendiri. Tapi ternyata
tetep aja hasil perahan nya ga naik signifikan, kadang sih naik tapi mungkin
karena intensitas pompanya diseringin. Saya pun curhat ke konselor ASI, mba
Ratih, dan cerita pengen cobain power pumping. Kata beliau sih gpp kalo power
pumping, cuman hasil perahanku juga bukan sedikit, 1 PD bisa 100 ml itu bagus
kok, aahh jadi semangat digituin.
Dan
sekarang sudah hampir sebulan masuk kantor, hasil perahan tetap sama. Tapi saya
mengkalinya dengan sering pompa di kantor dan di rumah. Kalau saat Akta dulu,
saya hanya pompa 2 kali, yaitu jam 10 pagi dan jam 3 sore, itu bisa bawa 8-10
botol UC ke rumah. Tapi beda dengan Kani, saya harus pompa pagi hari, siang
hari saat istirahat dan sore hari. Tiap waktu pompa bisa menghasilkan 125-300
ml, jadi kurang lebih 6-7 botol.
Sedih?
Iya… jujur sedih, karena gabisa kenceng seperti Akta dulu, tapi rupanya memang
harus konsisten pumping, dan rencananya saya mau coba power pumping, tapi
pompaan elektriknya belum ketemu, hahaha, karena kalo power pumping lebih enak
pake pompa elektrik. Dan memang yaa, perjalanan setiap anak ga akan sama,
rupanya saya harus lebih KERAS KEPALA untuk menyusui Kani ^^. Doakan saya
sukses ASIX 2 tahun yaaa ibu ibu ^^. Mari menyusui dengan keras kepala, dan
selamatkan tetesan ASI kita, karena setiap tetesan begitu berharga.
Oiya
saya juga ada alasan tersendiri kenapa baru rutin pumping 2 minggu sebelum
masuk kerja, selain karena saya lahiran di Malang, jadi untuk bawa ke Jogja
ASIP dalam jumlah besar kok rasanya ga kepikiran, hehe. Dan juga, lebih baik
ASIP jangan terlalu lama disimpan, kasih yang lebih fresh untuk anak. Selain
itu, dulu buat kakak juga baru rutin pompa 2 minggu sebelum masuk, haha… *lagi
lagi karena pengalaman anak pertama*. Jadi pesan postingan ini, jangan samakan pengalaman anak pertama dan selanjutnya, karena mesti beda beda, haha.
Tips buat para busui yang kerja biar tetap semangat ngASI :
1. Inget terus, ASI itu hak nya anak, selama kita masih bisa memenuhinya walaupun hanya beberapa ml, maka berikanlah. Karena sungguh, gizi ASI itu tidak ada duanya.
2. Rajin pompa teruus meneruus, seringin waktu pompanya (bukan perlama waktu pompa).
3. Pilih breastpump yang cocok dan nyaman, dan yang kesukaanmu (haha).
4. Apabila merasa mulai kurang, buruan coba power pumping (akan saya review, kalau pompa elektrik saya sudah ketemu)
5. Bismillah, yakin dan terus berdoa ALlah akan cukupkan ASI untuk anak kita.
Mohon doanya yaaa, biar perjalanan ASI untuk dek Kani lancar ^^
💚💚💚 Rachma 💚💚💚
Aamiin. mudah-mudahan lancar dan sehat.
ReplyDeleteSalam,
Syanu.
Amiinn, semoga ASI journey Kani lancar dan bahagia, mba Rachma. XOXO dari Ubii dan Aiden ya :*
ReplyDeleteXOXO balik mamii
DeleteAamiin. Semangat terus, ya :)
ReplyDeleteSemangat mbaa !!!
DeleteSemangaaatt terusss yaa makrahmaa.. 😊😊😊
ReplyDeleteApa kabar dedeknya mbak?
ReplyDeleteSalam,
Rasya