June 25, 2016

Mengenal sosok MomBlogger : Emak Liya Swandari



Menggambar adalah salah satu hal yang disukai oleh anak kecil. Terutama sejak mereka bisa memegang alat tulis (atau diijinkan memegang alat tulis, LOL). Seperti Akta dulu, sebelum berumur 2 tahun, tembok di rumah (kontrakan) saya kasih tempelan kertas karton, haha, memanjang di bagian ruang TV. Tujuannya biar Akta kalo coret coret dinding, ga kena dinding aslinya. Atau saya belikan buku gambar A3 yang besar dan cat air untuk dia bereksplorasi. Tapi makin besar, cara ini ga bisa dipakai lagi. Sejak umur 2 tahun, Alhamdulillah kami pindah ke rumah sendiri, kamar Akta yang awalnya saya tempeli kertas karton sudah penuh, dan dia mulai pindah ke dinding kamar (kertasnya di robek). Saat saya Tanya, “kenapa kok gambar di dinding? Gambar kan di kertas”, jawabnya simple “kertas mana lagi bunda???”. LOL, karena memang sudah penuh, dan saya (mencoba) ikut menggambar di dinding, eehh ternyata sensasinya beda loh, MENYENANGKAN. Maka dari itu, mulai sekarang saya biarkan dia mencoret di dinding, walaupun kadang saya marah marah sebel sama Akta. Ibu mana sih yang ga ingin punya rumah kayak di majalah majalah, yang rapi dan indah dindingnya. Hehehe.

Beruntung saya mengenal sosok mak Liya Swandari, dari dunia maya. Iyaah, meskipun kami satu komunitas, mungkin kami belum pernah bertatap muka secara langsung, tapi saya senang bisa berkesempatan mengenal mak Liya. Mak Liya Swandari adalah salah seorang pejuang LDR seperti saya (mulai OOT, hehe), penduduk Jogja yang memiliki sanggar menggambar, yang bernama Sanggar Hammam.  Sanggar hammam adalah sanggar untuk anak anak yang (mau) dan tertarik untuk belajar menggambar. Bisa diikuti oleh anak mulai usia 3 tahun, naah seumuran Akta ini. Semoga kalau ada waktu bisa coba ikutin Akta ke kegiatan di sanggar hammam. 

Selain memiliki sanggar menggambar, rupanya mak Liya juga menerima orderan fotografi makanan. Ini nih ibu rumah tangga kesukaan, hehe… ga gaptek, bisa terima kerjaan dari rumah, dan tetep oke ngurusin anak dan suami. Semoga saya sendiri dimudahkan menjadi seperti ini, hehehe… yang bisa ngerjain pekerjaan dari rumah, AMIN. Saat ngobrol sama mak Liya, saya sedikit bercerita tentang Akta, yang saat ini berumur 3 tahun, saya tertarik sih sebenarnya buat ajak Akta belajar mewarnai dan menggambar (ini fix emaknya yang punya obsesi), karena Akta masih suka coret coret aja, kata mak Liya, kalo seumuran Akta ini, kalau mau menggambar pakai media cat air. Aahh pas banget, kegiatan tadi siang, saya minta Akta cari batu batu untuk diwarnai, sambil nungguin emaknya cuci baju (hehe, udang di balik batuu), tapi ya tetep masih cari ajah, belum kesampaian untuk diwarnai, wkwkwk. 

Media cat air, dirasa lebih menyenangkan untuk anak anak seusia Akta, yakni mulai 3 tahun, karena hasilnya akan lebih cepat selesai dan lebih bagus, jadi anak anak banyak yang suka. Selain cat air, media seperti kain, kertas, tisue dan kain kanvas juga bisa digunakan untuk menarik minat anak pada mewarnai atau menggambar. Tapi menurut saya, selain kita sebagai orang tua memancing daya tarik anak pada menggambar atau mewarnai, poin paling penting adalah mengasah motorik kasar dan motorik halus anak anak melalui media gambar. Jadi bagaimana kita para orang tua ditantang untuk lebih kreatif mengajak anak menggambar atau mewarnai, menjadi seperti ajakan bermain bersama. 

Yang mau mengenal mak Liya lebih dekat bisa deh coba tengok ke websitenya (yang namanya adem banget) www.senyumbahagia.com. Atau bisa add FACEBOOKnya disini, mak Liya welcome banget kok kalo ada yang nanya nanya, terutama masalah gambar, apalagi kalau ada yang mau order bukunya, hehe… mak Liya memang sudah menerbitkan sebuah buku panduan mewarnai untuk anak-anak “Aku Juara Mewarnai: Mengenal 27 Teknik Mewarnai Paling Asyik” dengan harga Rp 35.000 dan untuk Area Jogja free ongkir ^^. 




yang mau membaca profil MomBlogger lainnya, bisa klik INI yah

Salam
xoxo
Rachma


2 comments:

Biar aku bisa jalan jalan ke blogmu, silahkan tinggalkan komen di postingan ini yah