October 2, 2020

Awal Pandemi 2020,



Lomba 17-an tahun 2020 yang dirayakan sederhana



Assalamualaikum

Bismillah, Alhamdulillah, Astaghfirullah, triwulan tahun 2020 kita semua mendapatkan cobaan besar, tidak hanya untuk segelintir orang, tapi juga untuk seluruh dunia, COVID 19. Sungguh saat ada virus ini, saya dibuat shock, saya sempat tidak bisa tidur saking kepikirannya tentang hidup saya dan anak anak. Alhamdulillahnya saya ingat perkataan salah satu ulama, kita di dunia itu ya buat persiapan mati, menuju mati itu macam macam. Iyaa saya paham pasti akan mati, tapi anak anak gimana. Astaghfirullah maafkan saya ya Allah, lupa akan kuasamu tentang rejeki. Insya Allah rejeki sudah diatur olehMu.

Awal pandemi saya berasa orang paling malang, bagaimana tidak, keadaan saat itu si mbak tiba tiba harus pulang, bahkan rencana resign. Di sisi lain sekolah anak anak tutup semua, semua bilang nanti kita WFH tapi kenyataannya di kantor saya tidak mendapat jadwal WFH, kalaupun ada 1 kali 1 minggu. Sudah gitu suami juga di luar kota, posisi kami yang LDM tentu cukup sulit ketika seluruh transportasi umum ditutup, belum lagi lockdown dari segala arah. Mau nangis rasanya hati saya seolah tertutup dengan semua doa dari orang yang saya curhati, ngeluh ke manusia sudah, ngeluh ke Allah yang lupa.

Masya Allah, sampai sekarang masih tidak percaya, kalau bisa melewati itu semua walaupun pakai hati yang lelah, raga yang  capek. Masya Allah Alhamdulillah, kekuatan doa, dan kalau kata temen “wes yakin wae  semua  sudah diatur Allah. Jalanin semuanya aja”. Pada saat itu akhirnya suami bolak balik Cirebon Jogja pakai kendaraan pribadi, jaga anak anak sambil kerja di rumah 1 minggu, kemudian gantian sama saya 1 minggu, begitu terus nyaris 1.5-2 bulan kami jalani. Semua kami jalani bersama, jujur saya terharu suami mau bolak balik untuk anak anak. Karena di awal saya merasa sendirian, ga ada yang bantuin, suami juga diluar kota.

Dan Alhamdulillah si mbak gajadi resign, oleh anaknya masih diijinkan bekerja maksimal 1 tahun lagi di tempat kami. Bersyukur tiada henti kami ucapkan ke gusti Allah, anak anak pun lega mbak tidak jadi resign, iyaa mbak di rumah sudah 4 tahun membantu saya di rumah, pasti kami semua sedih ketika dia resign.

 

COVID ini memang ajaib, ukurannya kecil tapi mampu membuat semua orang bergidik ngeri, tapi mau tidak mau  semua pembiasaan baru dimulai. Dia memang mengerikan, tapi dia mengajarkan saya untuk tetap sabar dengan anak anak di rumah selama daring, hehe. Dia memang kecil, tapi kekuatannya yang besar mengingatkan saya bahwa Gusti Allah masih ada menolong kami. Allah MAHA BESAR.


Semoga Allah jaga keluarga kecil dan keluarga besar kami


Mengijinkan kami bertemu kembali besok bersama sama secara fisik dan batin.

 

Aamiin 


Salam,
Rachma

0 komentar:

Post a Comment

Biar aku bisa jalan jalan ke blogmu, silahkan tinggalkan komen di postingan ini yah