January 13, 2022

Obrolan Akta dan Bunda (2022)

Assalamualaikum

Pagi ini saya lari ditemani Akta sambil bersepeda dalam rangka mengikuti #KEB10KVIRTUALRUN .  Akta tidak lari? Tidak. Dia masih belum menemukan enjoy nya lari, hehe, dia mending bersepeda saja. Sepanjang saya lari, dia ngobrooll terus tapi saya diamkan, sampai dia bilang “Mama kok diam aja sih kalau kakak cerita?”

“Lagi lari” jawab saya pendek.

Hehe, saya memang belum bisa lari sambil ngobrol, padahal lari sudah sejak 2011. Mungkin karena lari nya ngap ngap an yah, bukan yang rutinitas.

https://www.strava.com/activities/6514592149

Saat KM ke 5, tiba tiba Akta nanya “Ma, kok mama dulu ga pernah dibeliin opa burger?”

Bunda : “Malu minta minta”

Akta : “Emang opa sama oma tuh ga punya uang ya ma? Sampe kalau makan aja 1 indomie dibagi 5?”

Hhh… mulai nih pertanyaan berat, ga bisa ga dijawab kalau pertanyaannya model begini. Akhirnya sambil lari saya paksa untuk ngobrol

Bunda : “Enggak, opa sama oma punya uang kok”

Akta : “Tapi kok makan indomie dibagi ber 6? Mama hidupnya miskin ya berarti?”

Bunda : “Ya ga gitu kak, hidup itu seperti roda kak”

Akta : “Maksudnya apa?”

Bunda : “Seperti roda, kadang di atas kadang di bawah. Ada kalanya opa sama oma dulu bisa beli ini itu, tapi ada kalanya kami buat makan aja berbagi. Beli bakso 1 biji kalau makan dibagi 2, beli kuah baksonya yang banyak. Hehe”

Dan dia jawab “Nanti kalau kakak sudah keluar dari rumah, kakak dapat uangnya darimana ma? Masak kakak harus mengemis di jalan?”

Astaghfirullah, Naudzubillah Min Dzalik

Bunda : “Kak, hidup itu memang kayak roda, kadang diatas kadang dibawah. Tapi ada yang ga boleh naik turun di hidup ini”

Akta : “Apa ma?”

Bunda : “Iman, Islam, Ikhsan. Selama kamu masih sehat kak, kerja, jangan mengemis. Rasulullah ga suka sama orang yang mengemis. Rasulullah itu suka umatnya berdagang. Kakak belajar berdagang ya. Makanya kalau ayah bunda kasih aturan, kasih pelajaran, itu disimak semua. Bekal buat kamu besok”

Akta: “Berarti mama dulu hidupnya kaya atau miskin?”

Bunda : “Yaa berkecukupan kak”

Akta : “Apa itu berkecukupan?”

Bunda : “Ya buat beli apa apa cukup kak tapi ga berlebihan” .

Dalam hati bilangnya pengennya sih cukup buat beli mainan, jalan jalan, beli baju, jajan, wkwkkw, tapi ya kan hidupku dulu ga gituu, hehe. Dan kemudian Akta mengayuh sepedanya meliuk liuk menghindari jalan becek, tanda berakhirnya pembicaraan kami berdua 

❤❤❤❤ 

Bismillah ya Allah, jauhkan anakku dari kemiskinan, baik kemiskinan harta maupun iman. Kuatkan dirinya, bukakan pintu rejekiMu dan bantu dia untuk bermanfaat kebaikan untuk orang banyak. Aamiin

This entry was posted in

2 comments:

  1. Aaamiiin mba. Semoga semua anak2 kita bisa sukses nantinya, dan kaya akan iman juga harta.

    Ini juga pelajaran yg harus ditanamkan ke anak2 sih, ttg pentingnya belajar dan usaha. Ga ada uang yg tumbuh dari pohon, semua harus usaha. Biar mereka juga ngerti dan lebih menghargai kerja keras. 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mba
      Apalagi jaman sekarang yang instan ga cuman mie, banyak yang instan
      :)

      Makasih ya mba sudah mampir blog ku
      salam kenal

      Delete

Biar aku bisa jalan jalan ke blogmu, silahkan tinggalkan komen di postingan ini yah